Skip Navigation LinksMendorong-Peran-Aktif-Pegawai-dalam-Kegiatan-CSR-melalui-Employee-Volunteer-Program-(EVP)

 Mendorong Peran Aktif Pegawai dalam Kegiatan CSR melalui Employee Volunteer Program (EVP)

​Jakarta - Di bawah payung besar IP Pintar, Indonesia Power kembali meluncurkan sebuah program CSR di bidang pendidikan di tahun ini. Menariknya, Indonesia Power menggandeng insan perusahaan untuk berperan aktif dalam kegiatan CSR sebagai relawan (volunteer). Program CSR IP Pintar bertajuk Employee Volunteer Program (EVP) ini pun diluncurkan dan diresmikan secara langsung oleh Direksi Indonesia Power (16/08).

Jajaran Direksi Indonesia Power yang dimotori M. Ahsin Sidqi sebagai Direktur Utama tampak berbaur dengan siswa-siswi SDN Kuningan Timur 01, Jakarta Selatan. Kehadiran Direksi Indonesia Power dan para relawan EVP hari itu, tak lain, dalam rangka meresmikan Employee Volunteer Program (EVP) yang merupakan program lanjutan dari Indonesia Power (IP) Mengajar di Tahun 2017.

EVP adalah program pendidikan dan keterampilan dalam rangka meningkatkan kapabilitas masyarakat melalui pendidikan keterampilan dan profesi di komunitas, sekolah, dan perguruan tinggi. Inisiasi program sosial ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran menyenangkan yang disampaikan oleh para relawan EVP.

EVP sendiri merupakan bagian dari Program Indonesia Power (IP) Pintar—sebuah program CSR di bidang pendidikan yang diinisiasi oleh Indonesia Power. Sesuai dengan road map IP Pintar, Indonesia Power menggulirkan program EVP di tahun 2019 di Indonesia Power Kantor Pusat sebagai pilot project dan akan mengimplementasikannya di seluruh unit pada tahun 2020 mendatang. “Disamping untuk meningkatkan kapabilitas masyarakat, IP Pintar juga sebagai upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) terkait Tujuan 4, yaitu Pendidikan Berkualitas (Quality Education),” jelas Kepala Bidang Komunikasi Korporat Indonesia Power, Rahmi Sukma.

Kegiatan ini, sebenarnya lebih menyasar pada komunitas/sekolah nonformal, meskipun tak menutup kemungkinan untuk sekolah-sekolah formal. Hal ini didasarkan pada pertimbangan materi pembelajaran yang disampaikan bukanlah mata pelajaran seperti yang diajarkan di sekolah formal. Melainkan, lebih kepada pembelajaran menyenangkan (fun teaching) yang mengajarkan kreativitas dan keterampilan serta memberikan motivasi kepada anakanak.

Sebelum memberikan pembelajaran, relawan pun telah diberikan pembekalan terlebih dahulu melalui sesi sharing yang menghadirkan pendiri Komunitas Seribu Guru sebagai pembicaranya. Selain pembelajaran, melalui EVP, diberikan pula bantuan yang disesuaikan dengan kebutuhan komunitas/ sekolahnya.

Komunitas Relawan Sedikit berbeda dengan programprogram IP PIntar yang sudah berjalan maupun program CSR lainnya, EVP memberikan kesempatan kepada seluruh insan Indonesia Power untuk berpartisipasi secara aktif dalam seluruh kegiatan EVP.

Pegawai diajak untuk menjadi relawan yang akan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Mulai dari perencanaan, perumusan materi pembelajaran, pemilihan sekolah/komunitas sasaran program, persiapan, pelaksanaan, hingga pengembangan program lebih lanjut ke depannya.

“Pada program mengajar sebelumnya, seperti IP Mengajar atau Senior Leader Mengajar, pembelajaran diberikan hanya oleh Senior Leader. Tahun ini, kami ingin memberikan wadah bagi pegawai, terutama mereka yang memiliki passion mengajar, untuk mengaktualisasikan dirinya melalui kegiatan pembelajaran di EVP,” ungkap Rahmi.

Pada pilot project kali ini, Rahmi menyebutkan, sudah ada 16 orang pegawai yang tercatat sebagai relawan EVP. Para relawan adalah insan Indonesia Power yang mengajukan diri dan memenuhi persyaratan, seperti telah mendapat izin dari atasan, memiliki passion untuk mengajar dan mempunyai akun media sosial.

Rahmi menambahkan, kepemilikan akun media sosial berfungsi sebagai media publikasi langsung atas pelaksanaan kegiatan. “Relawan yang sudah mengajar di sekolah pilihannya cukup mengunggah foto-foto kegiatan mengajar dan mengirimkan link-nya kepada kami,” imbuh Rahmi.

”Publikasi di media sosial oleh relawan tersebut, selain sebagai laporan relawan yang sudah mengajar, juga menjadi publikasi kegiatan EVP secara langsung oleh relawan.  Relawan juga menjadi bagian dalam menyebarkan informasi positif di media sosialnya.” lanjutnya.

Pilot project ini ditargetkan selesai pada akhir September 2019 dan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan selanjutnya. Sedangkan di tahun 2020, EVP akan mulai diterapkan di seluruh unit Indonesia Power serta di sekolah sekolah binaan CSR Indonesia Power.

Pengembangan program di unit diharapkan mampu meningkatkan kontribusi pegawai dalam program EVP sehingga dapat terbentuk komunitas relawan Indonesia Power. Nantinya, komunitas relawan ini tidak hanya berkecimpung di bidang pendidikan. Akan tetapi, juga dapat berkontribusi dalam kegiatan CSR perusahaan di bidang lainnya, seperti lingkungan, kesehatan, ekonomi, dan pemberdayaan perempuan

 

  • Indonesia Power Gelar Aksi Donor Darah di Penghujung Tahun 2017

  • APRESIASI CSR DARI GUBERNUR JAWA BARAT

  • Binaan UP Saguling Kembali Meraih Penghargaan